Senin, 18 Mei 2015

Ketika Logika Tak Lagi Bekerja

Haii.. All my blog followers,, It's been a long time I never update my blog. Kinda busy these month as a job hunter... Tapi sekarang, Aku sedang tidak bersemangat untuk membahas mengenai pengalamanku sebagai job hunter.

Ketika logika tak lagi bekerja.... Itulah judul postingan kali ini yang harus aku tulis. Memang benar kata orang, ketika cinta berbicara pikiran logis tak lagi bekerja sebab ini menyangkut hati. Inilah yang terjadi terhadapku saat ini. Aku tak lagi menggunakan akal sehat untuk mempertahankan hubungan yang selama ini aku jalani. Mungkin aku terlalu menyukainya sehingga aku sangat bergantung padanya. Aku lebih memilih bersama dia untuk menghabiskan waktuku daripada bersama teman-temanku. Aku terlalu menyayanginya sehingga terlalu takut untuk kehilangan.

Memang pada dasarnya aku orang yang pantas disalahkan karena mungkin menurut dia aku sedang berhubungan yang tak wajar dengan mantanku. Tapi, sebenarnya aku dan mantanku sama sekali tidak memiliki hubungan apa-apa hanya sekedar bersenda gurau karena lama tak ngobrol. Namun, Ia menganggapinya salah, sehingga saat itu kami hampir berpisah karena kelakuanku. hal ini berulang lagi, dan lagi sehingga ia lebih memilih meninggalkanku dengan alasan yang sama. Kemudian, saat ia telah diterima disebuah perusahaan dan sedang melaksanakan training ditempat yang sangat jauh dari tempat tinggal kami, disitulah kejadian yang sama berulang. Pada hari pertama, kami berdua saling berkomunikasi, saling mengucap kata rindu, saling memberi perhatian. Hari kedua juga demikian hingga hari kelima. Setelah itu, ia gak ada kabar sama sekali. 

Aku menelponnya berulang kali namun ia tidak menjawab telponku. Hingga pada suatu malam, Ia membalas pesanku di whatsapp dan mengatakan :
"Kita lebih baik menjadi sahabat, jika tidak bisa, kita menjadi teman. Namun jika tetap tidak bisa, kita bisa menjadi masa lalu. Saya tidak bisa percaya lagi dengan kamu"

Ketika membaca pesan itu, aku merasa tidak percaya, perasaannya begitu cepat berubah setelah 6 bulan kita bersama menghabiskan waktu bersama-sama, tertawa bersama, bahkan hampir tiap hati menemani kegiatannya. Sampai sekarang, aku masih tetap menganggapnya org yg lebih dari sahabat. Walau, ia telah memilih untuk meninggalkanku. Tapi, aku tetap salah karena terkadang membohonginya, wajar jika ia lebih memilih untuk mengakhiri hubungan yang sangat aku jaga ini.

Terlepas dari itu,,, Aku hanyalah manusia yang tak luput dari khilaf dan dosa. Ketika aku meminta maaf ia memaafkan. Namun ketika aku meminta SATU kesempatan terakhir kepadanya, ia lebih memilih diam dan tak berkata apapun. 

Apakah aku tak layak untuk mendapatkan satu kesempatan terakhir untuk memperbaiki semua kesalahanku? Namun, aku tetap berusaha mendapatkan kamu lagi hingga saat ini.

I LOVE U now and forever no matter what happen with us, I'll keep chasing u till I get u back, dear...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar