Senin, 13 Agustus 2018

Pupus...

Makassar, 13 Agustus 2018

Banyak hal yang telah terjadi akhir - akhir ini, di saat pekerjaan yang semakin hari semakin banyak dan kadang menyita waktu untuk merenung apa yang telah aku lakukan sudahkah itu berguna untuk orang banyak ? Sudah cukupkah amal untuk kubawa pulang kelak. Tapi kali ini aku sedikit merasa cukup kecewa dikarenakan seseorang.

Hari ini mungkin Tuhan mengizinkanku untuk sejenak berpikir, meredakan sakitnya hati. Andai bisa kuputar waktu kembali, aku lebih memilih untuk tidak mengenal sama sekali. Tapi, kembali ke rencana Tuhan, tidak ada yang tahu sama sekali jika akhirnya akan seperti ini. Sebagai manusia biasa yg tak lupit dari kekhilafan dan yang masih punya rasa dan hati untuk bersedih, akhirnya aku merasa terpuruk bahkan aku merasa berada di titik nadir terbawah yang pernah ada. Ini bukan karen impian yang gagal atau yang lainnya. Tapi ini tentang bagaimana akhirnya aku membuka hati untuk seseorang setelah sekian lama aku menutup sangat rapat hati ini untuk menjadi "terbiasa" dengan seseorang.

Dan akhirnya dia, yaahhh dia... dia orang yang berhasil membuatku De javu dengan masalah lalu ku yang sedikit menyedihkan. Dan akhirnya,kejadian beberapa tahun lalu itu kembali terjadi dan aku, sekali lagi aku yang menjadi tokoh dalam cerita yang menjadi terpuruk. Orang yang tidak bisa menunggangi perasaan sendiri, padahal harusnya aku bisa lebih kuat dari sebelumnya, atau bahkan aku harus lebih tabah dan ikhlas lagi dari sebelumnya. Tapi, kali ini aku tak bisa. Entah apa yang membuatku seperti ini. Tapi ah sudahlah..

Untuk apa memperjuangkan orang yang notabene ia tak ingin diperjuangkan. Untuk apa menjadi orang lain untuk mencari perhatian. Tapi dalam benakku, aku lebih memilih untuk menjadi orang yang bahagia dan kubiarkan saja dia pergi atau aku yang secara perlahan menghilang. Satu hal yang tak bisa kujawab, "Bagaimana jika bahagia dan sedihku karenanya?" Aku harus bagaimana ? Dan "bagaimana dia menjadi alasanku untuk bangun dengan semangat dipagi hari dan tidur dengan tenang dimalam hari?"

Hmmm.....
Hari ini, dia telah memutuskan untuk pergi dan aku bisa apa ?? Aku sudah berusaha menunjukkan yang terbaik yang ada. Aku tidak kaya, aku tak punya apa juga, tidak juga tampan.  Sekarang, aku harus menghabiskan waktu lagi untuk bangkit, untuk menjadikan hati normal dan tentunya...
Tak ingin membuka hati lagi sampai wakru yang tidak ditentukan. Terima kasih atas pelajaran hidup yang kamu berikan akhir akhir ini....