<div class="fullpost">
mungkin memang harus kuihlaskan….. yaah, mungkin cuma kalimat itu yang saat ini berada dikepalaku. Aku pasrah, aku rela jika semua ini harus terjadi. Mungkin memang memang ini bukan takdirku, aku tahu dan oaham betul Tuhan memberikan semua ini untukku karena memang suatu hal yang memang terbaik untukku. Aku dilahrikan di dunia ini dengan salah satu organ tubuh yang tidak normal. NAmun, aku tetap bersyukur aku masih bisa melakukan hal – hal yang seperti orang normal yang lain. Ada satu yang paling ku sesalkan dengan keadaanku saat ini, yaitu cita-cita dan impianku yang telah terajut sejak kecil menjadi DOKTER. yah.. Dokter. Dokter telah menjadi impianku sejak duduk di bangku sekolah dasar. Walaupun aku memiliki kecerdasan yang mungkin tidak pantas untuk menjadi seorang apa yang aku impikan. Tapi aku tahu, there’s no impossible in this world. We can get it as long as we try hardest. Aku semangat saat itu, selanjutnya sejak duduk dibangku SMP aku memang semakin yakin dan saat SMA aku sangat dan sangat yakin. yaah,,, namun semua berantakan dan gagal, ternyata aku Buta Warna parsial, penyakit kelainan pada organ mata yang tidak bisa membedakan warna tertentu dan aku dapat itu. BW adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor gen dan heriditas itu sendiri. ternyata memang ayah saya Buta Warna PArsial juga, dan secara otomatis aku juga mewarisinya.hahaha,, sebenarnya aku tertawa sendiri, kenapa yah aku diwarisi sesuatu yang menghancurkan impianku ? Mengapa aku tidak tidak seperti teman – temanku yang lain ? mengapa aku harus mendapat sesuatu yang basicnya sangat tidak aku harapkan ?
mengapa harus aku yang menerima semua itu ?
mengapa harus aku yang menerima semua itu ?
aku dan kakak laki-laki ku sama halnya. Namun ini merupakan kegagalan saya yang pertama dan mungkin saat ini mengetahui hal itu aku rasa ini adalah titik nadir ku. Aku merasa aku tidak bisa berbuat apa – apa untuk mengubah semua itu.
Aku bagai orang cacat yang tidak bisa melakukan apa-apa ? aku bagai burung yang tak bersayap. dan aku bagai ikan tanpa insang.
Aku bagai orang cacat yang tidak bisa melakukan apa-apa ? aku bagai burung yang tak bersayap. dan aku bagai ikan tanpa insang.
</div>
Jujur, aku tidak bisa menerima ini saat awalnya, namun setelah setahun lebih, aku sedikit demi sedikit bisa melupakan hal itu. Ada satu hal yang sangat membuatku sedih jika mengingat impian yg selamanya tak akan menjadi kenyataan yaitu ketika menonton TV melihat seorang yang berperan sebagai dokter dan ada satu Reality Show di TRANS TV yaitu PENGABDIAN, di acara itu ada banyak dokter muda yang rela ke kampung yang bisa bilang terisolir. disana Dokter itu melakukan pengobatan, menolong orang, dan berinteraksi dengan masyarakat di sana. Sebenarnya aku memilki jiwa sosial yang sangat tinggi, aku sangat senang jika orang berbicara mengenai hal-hal kemanusiaan aku senang membantu ketika orang lain membutuhkannya selagi itu maasih bisa kulakukan. tapi mungkin, ini semua hanya akan menjadi mimpi yang selamanya tak akan pernah terwujud bagi. yah,,, DOKTER, kata itu harus segera ku kubur dalam dipikiran.
Hari demi hari dan setahunpun telah berlalu aku telah berkuliah di salah satu universitas negeri terbaik Di Sulawesi Selatan. Aku telah menjadi seorang calon guru. nah,,, aku memilih ini dengan banyak pertimbangan. salah satunya seperti yang kujelaskan di atas tadi, aku orang memiliki jiwa sosial dan kemanusiaan yang tinggi. maka dari itu, aku mengambil jurusan keguruan. Semoga dengan menjadi guru aku bisa mewujudkan apa yang sangat aku inginkan. Aku ingin suatu saat bisa mengajar anak-anak yang secara ekonomi ia tidak bisa bersekolah. Aku ingin semua anak di Indonesia menjadi orang yang berpendidikan agar kelak tidak dibodohi oleh orang lain. Dokter dan Guru memang telah mengalir di darahku. Dokter gagal, guru harus sukses. Sma halnya jika planning pertama gagal, yah, planning kedua diusahakan sukses.
Mungkin memang aku harus mengikhlaskan semua itu ….
selamat tinggal selamanya impianku….
Impian saya untuk menjadi seorang dokter harus saya simpan dalam kantong ajaib Doraemon karena saya tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti SNMPTN Tertulis:D.Alasannya klise, saya takut gagal untuk kedua kalinya setelah saya dinyatakan lulus di PTN jurusan teksip melalui jalur Undangan. Ketika orangtua menawarkan saya untuk mundur dari jurusan yg telah saya ambil, saya mencoba mengikhlaskan bahwa Tuhan punya rencana lain.Mungkin kesuksesan saya bukanlah menjadi seorang dokter tapi doktor. 7 bulan menjadi seorang mahasiswa jurusan teksip yg disibukkan dg perhitungan matematika dan fisika membuat saya lupa akan impian masa kecil saya. Tapi rasa penasaran untuk mencoba medan perang yang sesungguhnya kembali muncul hingga akhirnya membuat saya bimbang apakah tetap survive di jurusan yg telah saya ambil atau menapaki kembali harapan menjadi seorang dokter yang fabalous ketika mengenakan jas putihnya.
BalasHapusJika Anda ingin kembali mencoba merajut impian itu, inilah saatnya. Berhenti bertanya mengapa Tuhan tidak adil. Ketika impian itu nantinya akan kandas, setidaknya tidak ada rasa penyesalan dan kekecawaan mendalam menghantui hari-hari Anda
Sebenar pengalaman mu sama dengan ku sama persis mungkin, namun sedikit berbeda, aku harus memilih untuk melanjutkan di FK atau tidak. Dan aku lebih memilih tidak dan mengobarkan cinta ayahku.
BalasHapushttp://kalikatu.blogspot.com/2009/05/betapa-aku-mencintai-lelaki-itu.html
itu cerita lengkapnya, dengan tidak mendramatisir....
Tapi sekarang aku bisa kuat, dan tahu hikmah segalanya dek ... banyak hal yang kita pikirkan dengan pola pikir sma itu beda. Waktu sma mungkin kebanyakan dari kita berpikir menjadi orang orang yang berseragam semua... maklum berpikirv praktis dek, polisi, tentara, perawat, dokter, dan lain lain lah,,, persis anak tk sewakti mengikuti karnaval...
Padahal hidup adalah sebuah proses pembelajaran yang panjang. Setahun abang melalang buana di banda aceh. Tahun 2008 3 tahun pasca konflik dan bencana tsunami, disitu abang banyak memdapatkan pelajaran mengenai hidup ini. Kemudian setahun setelahnya abng ikut snm[ptn ulang dan alhamdulillah bisa lulus sebentar lagi dek , 7 semester...
Dan kalau memang menjadi dokter adalah cita cita adek teruskan optimis, pasti bisa... menjadi dokter toh masih banyak dokter yang buta warna parsial. Gusdur saja bisa jadi presiden, mark zukenbeg yang buta warnaparsial aja bisa jadi orang terkaya mendirikan facebook, jhon dalton ahli kima itu juga buta warna parsial... yang salah adalah diskriminasi dokter shinobu ishihara. Melalui buku ishihara yang ia ciptakan, itu memukul rata semua penderita buta warna, sehingga menimbulkan salah persepsi di masyarakat.
Buta warna parsial bukan sebuah penyakit, itu adalah bawaan dan sebuah keunikan, misalnya penglihatan kita lebih peka pada sel basillus. Kemenangan jepang terhadap rusia di manchuria itu turrut andil dari tentara jepang yang buta warna parsial. Penglihatan kita lebih peka pada situasi berkabut dan malam. Sama seperti halnya singa, harimau, kucing, kijang, yang juga buta warna parsial mereka berburu di malam hari karena penglihatan mereka lebih peka pada sel basillus.
Dan kita tidak pernah memakai kacamata minus...
Berbeda dengan orang yang lebih peka pada sel basillus seperti ayam yang langsung respon pada sinar matahari pagi, tapi buta di remang dan malam hari...
Begitu dek ... hidup ini panjang , dan kamu tidak sendiri. Menangis itu boleh karena hidup kita memang dimulai oleh tangisan, tetapi ingat hidup kita tidak dimulai oleh kesedihan. Menangis tapi jangan bersedih... ok spirit. Kalau bole minta fb nya...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussalam kenal mas andi.
BalasHapusloha mas,
aku pikir yang punya impian dan cerita kayak gini mah aku aja, eh ternyata banyak juga.
bedanya aku terhenti karna udah keterima di undangan. impianku dulu ada dua, kalo nda jadi dokter ya jadi arsitek, tapi pada intinya ku mendiiit banget ama dokter, ampe udah aku hafalin tuh nama ilmiah, organ2 di biologi dulu, ampe juga udah kutulis dimana-mana nama -FK-nya. mau dikate ape kalo jalan tuhan ega disitu, uda dapet arsiteknya mah ibuku udah gulung2 terharu biru, bagi beliau dokter bukan segalanya, but for me, it's my dream yeahh, pingiin T-T
but udahlah, emang yang bikin sukses, kaya raye yang manfaat, cuman dari dokter. ugah deh. kalo semua jadi dokter toh repot juga kagak ada pasiennya :D
jump to my blog yah :) sharing-sharing gitu, sesama obsesi dokter. mungkin kalo boleh teriak, ane mah teriaak yang kenceeng tuh 'BESOK ANAK GUA HARUS JADI DOKTER KALO BISA' haha -lol-
oya kak, tetep semangat ya, mungkin aje besok jadi top guru (#guru kan ya jurusannya --a) seduniaa, amminn
selamet berjuang kak.
Semangat !!
Hapuswah kak, ceritanya menginspirasi banget :'
BalasHapusjadi ngebuat saya merasa bener-bener bersyukur bisa masuk fakultas ini, kebetulan saya masih maba kak, insyaAllah bulan depan ospek :)
cerita kakak-kakak ngebuat saya bertekad untuk memanfaatkan kesempatan yang diberi Allah pada saya dengan sebaik-baiknya
semoga kakak-kakak sukses di jalan yang kakak jalanin ya o:)
semangat ya mbak khairunnisa :)
Hapus