sebenarnya Tulisan ini untuk beasiswa Fellowship Paramadina University, namun karena beberapa hal saya tidak jadi mengirim berkas. jadi, saya mengambil inisiatif.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang mahasiswa begitu besar. Pengertian mahasiswa tidak bisa diartikan kata per kata. Mahasiswa juga bukanlah sekedar orang yang belajar di perguruan tinggi, namun pengertiannya lebih dari itu. Mahasiswa adalah seorang “Agent Of Change”. Seorang agen pembawa perubahan mampu menjadi seorang yang mampu memberikan solusi bagi segalan permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa ini. Sebagai “agent of change” di masa depan, saya harus mampu melakukan perubahan, memiliki pemikiran ke arah perubahan, dan memiliki mimpi yang besar untuk melakukan perubahan. Namun, sebelum melakukan perubahan yang besar, saya harus memulai melakukan perubahan dari tahap demi tahap yaitu mealkukan perubahan terhadap diri saya sendiri secara pribadi, baik mengubah pola pikir saya yang selama ini rancu, mengubah segala kesalahan berpikir (fallacy) yang selama ini menghuni pemikiran saya, dan menjadi lebih kritis menghadapi segala sesuatu. Kemudian mengubah orang-orang terdekat saya baik dari segi pemikiran dan intelektualnya, dan terakhir mengubah masyarakat. Secara garis besar, saya setidaknya memiliki 4 fungsi/peranan sebagai agen perubahan di masa depan yaitu peranan moral, sosial, intelektual, dan mewujudkan kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik. Pertama, peranan moral, dunia kampus merupakan dunia dimana saya bebas memilih kehidupan yang saya inginkan sebagai mahasiswa . di sinilah dituntut sebuah tanggung jawab moral yang besar terhadap diri sendiri sebagai individu untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan norma dan moral yang hidup dalam lingkungan masyarakat. Kedua adalah peranan sosial, selain tanggung jawab individu, saya juga harus memiliki peranan sosial sebagai agen penggerak perubahan yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatan yang saya lakukan tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri secara pribadi tetapi juga mampu memberikan dan membawa manfaat yang besar terhadap lingkungan masyarakat disekitar saya. Ketiga adalah peranan intelektual, selain memiliki tanggung jawab individu dan memegang peranan penting dalam masyarakat, sebagai seorang “agent of change” harus menjadi insan yang intelek yang dapat merealisasikan status tersebut ke dalam kehidupan yang real atau nyata. Dalam artian, bahwa fungsi dasar mahasiswa sebagai agen perubahan adalah bergelut dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan intelektualitas yang saya miliki. Dengan intelektualitas, saya bisa memberikan solusi yang tepat dan ide – ide kreatif dalam menyelesaikan segala haru biru permasalahan yang mendera bangsa ini. Yang keempat adalah peranan sebagai agen perubahan dalam mewujudkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Saya ingin mengubah sistem yang berlaku di negara ini terutama sistem pemerintahan, mengungkap segala kasus-kasus korupsi, dan segalanya. Sebab saat ini terjadi degradasi moral para petinggi negara yang seolah – olah menutupi kebobrokannya dengan kebaikan yang secuil, mengembalikan fungsi wakil rakyat yang serius memihak rakyat bukan orang yang munafik yang lebih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan umum. Semua itu harus saya realisasikan. Begitulah, untuk menjadi agen perubahan, saya harus menjalani yang namanya mimpi terlebih dahulu. Mimpikan suatu tatanan baru, yang lebih bermanfaat, dan lebih barokah. Kemudian mengimplementasikan dalam setiap hal yang menjadi aktivitas saya walaupun secara sedikit demi sedikit. Selanjutnya adalah memperbanyak diskusi/kajian untuk menjadikan agenda perubahan yang telah dirancang menjadi lebih matang dan mendekati sempurna.
essay-nya bagus :)
BalasHapussaya tahun lalu juga mengikuti beasiswa paramadina dan lulus hingga tahap akhir di jurusan psikologi. waktu itu saya sangat antusias untuk bergabung di Paramadina sampai akhirnya orang tua saya mengalihkan saya ke perguruan tinggi yang lain dan saya akhirnya mengundurkan diri sbg penerima Paramadina Fellowship.
saya juga membaca postingan kamu ttg bagaimana kamu sangat ingin menjadi dokter.
Ya, terkadang kita harus mengikhlaskan mimpi kita untuk alasan yang pada awalnya tidak kita mengerti..
tetap bersemngat ya! :))
Hai,, thanks ya...
HapusSemangat selalu :)