Tepat tanggal 13 Oktober 2011 aku resmi meninggalkan usia 18 tahun. Ya Allah terima kasih aku masih sempat menghirup udara di usia 19 tahun ini. Sebenarnya, usia 18 tahun aku merasa sangat sedih. mengapa ? karena masih banyak hal yang belum terpenuhi di usia 18 Tahun yang sebenarnya target pencapaiannya sebelum berusia 19 tahun. Tapi tak apa, usia 19 tahun ini aku harus mencapai apa yang selama ini saya impikan. Ya menjadi seorang anak muda yang Care dengan bangsa dan negara. Mampu membuat orang tua bangga atas apa yang aku perbuat. Spirit di usia 19 tahun ini harus selalu membara. Begitu banyak kesedihan dan kegagalan yang terjadi usia 18 tahun, dan pastinya semua akan menjadi pengalaman berharga dan seharusnya aku mampu menjadikan semu itu adalah pelajaran berharga dan memetik hikmah dari segala yang terjadi. tentunya di usia saat ini aku harus lebih pintar untuk membuat apa yang aku ingin kan tercapai. Jika di flasback pada usia 18 tahun, aku seperti orang yang masih kebingungan mencari jati diri, menentukan apa sebenarnya potensi yang aku miliki, dan jadi apakah aku kedepannya ?? Semua pertanyaan itu muncul selama aku berada di usia 18 tahun. Namun, semakin mendekat meninggalkan 18 tahun sedikit demi sedikit pertanyaan itu mulai terjawab dengan sendirinya. Salah satunya bahwa kedepannya aku akan menjadi seorang yang akan bekerja di dunia pendidikan. Yah mudah mudahan semua tercapai. Tapi, sebenarnya mimpiku bukan ke arah sana sehingga setiap orang yang mengeluh mengenai aktivitas mereka yang sebenarnya aktivitas mereka adalah hal yang paling aku cita – citakan, aku hanya mengatakan kepada mereka "” bersyukurlah kamu, kamu masih bisa bersekolah/kuliah. Coba pandangi di sekitarmu, masih ada orang yang tak seberuntung kamu. Dan semakin bersyukurlah kamu karena kamu masih diberi kesemptana untuk kuliah di jurusan yang searah dengan apa yang kamu kamu cita-citakan. jadi, seriuslah” kata – kata itu selalu terucap ketika melihat mereka yang mengeluh. Aku muak melihat orang yang tak pernah bersyukur dengan apa mereka telah dapatkan sedangkan mereka tak pernah melirikkan mata sejenak melihat realita di sekelilingnya. berkaitan dengan hal itu, aku punya satu impian yaitu aku ingin sekali membangun sebuah sekolah yang menampung anak-anak yang kurang beruntung sehingga mereka bisa belajar dan merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang yang berilmu. jujur, aku sedih melihat mereka bekerja di usia dini, yang seharusnya mereka ada di sekolah menghabiskan waktunya dengan bermain dan belajar, bukannya ada di jalan bekerja untuk sesuap nasi. Ketika melihat mereka, sepertinya membuatku semakin kecewa dengan kinerja pemerintah. Mereka (pemerintah) hanya peduli dengan images nya sendiri mereka hanya peduli dengan dirinya sendiri. Mereka tak pernah melirik sejenak melihat apa yang terjadi diluar sana. Mereka seenak _ enaknya memakan uang yang seharusnya diperuntukkan untuk rakyat, tapi mereka malah mengorupsi uang tesebut. Apakah mereka tak punya rasa malu dan nurani melihat para orang kesusahan ? Astagafirullah… Sepertinya virus matrealistis telah mendarah daging di mereka. Hal yang paling aku kecewakan, mereka sepertinya tak peduli dengan apa yang seharusnya dipedulikan. Atau mereka pura – puar tak mau tahu ? atau mereka pura – pura buta ? atau mereka memang buta dan bodoh ? atau mereka kehilangan rasa kemanusiaan ? atau justru mereka tak memiliki jiwa kemanusiaan ? Entah apa yang terjadi di institusi sana. Sepertinya mereka kompak menyembunyikan aib yang merak buat secara berjamaah. Itulah ungkapan seorang anak muda Indonesia yang awam masalah ekonomi, pendidikan, hukum, bahkan proses jalannya pemerintahan. Tapi, kami tidak buta, kami masih memiliki jiwa kemanusiaan. Itulah sebabnya di usia saat ini ada sebuah tindakan yang mampu mengubah semua itu. Kasian melihat para generasi muda yang tak memiliki poendidikan, sedih melihat SDM di negara ini semakin menurun dan itu artinya indonesia sulit untuk bersaing di era globalisasi seperti ini. Hal yang aku ungkapkan di atas adalah sebuah ungkapan yang keluar saat aku berada di usia 19 tahun, saat semuanya aku mengerti, dan aku tak ingin dibodohi oleh tindakan palsu yang justru membuat semakin sakit hati. Aku berharap di usia ini aku mampu melakukan sesuatu yang membuat orang menjadi lebih baik untuk kepentingan bersama. Ucapan terima kasih yang sebesar – sebesarnya kepada seluruh teman – temanku yang telah memberiku ucapan HAPPY BIRTHDAY. Thanks so much, I Love U all… Baik yang menyampaikan melalui facebook, twitter, SMS, ada yang nelpon. dan ada pula yang menyampaikan dengan tindakan melempar telur,,, terima kasiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhh…… tak akan kulupakan semua. Terima Kasih untuk anak EXACT 2 GREEN ada Ical, Ilman, Ika, Anggra, irfa, syifa, marwah, rizki, fitra, saiful, nadli, ardianto, fajrin, dian, nurhidayah, iin, nurul, sulfa, tri, dillah, ana, dina, azizah, sri, hera, winda, bia, rafi, umrah, cubek, riskhi, rindy, mila, fatimah, ifha, mentari, wisna, rini, dan semuanya yang tak sempat disebutkan. Selanjutnya untuk PGSD C.53 ada Arno, accank, rudy, lana, udin,ical, asia, ela, novi, risna, rahma, irma, wahyuni, citra, erni, nunu, asma, mawar, wiwi, melda, erlin, indri, fitri, azizah, widya, fatmah, sukma, dewi, anita, innah, suriana, rasmi, silva, wahida, reny, wera, dan semua yang belum saya sebutkan. Serta HIMAPRODI UPP PGSD PAREPARE, HMI KOMISARIAT PGSD PAREPARE, dan semuanya. THANK YOU SO MUCH FOR EVERYTHING….
I don't mind if I might seem like going slowly. As long as I know I'm on the right track and keep moving ahead. Sooner or later my DREAMS do come true !!
Minggu, 16 Oktober 2011
Welcome 19 Years Old-DREAM
Membuat teman – teman bangga telah mengenalku walaupun begitu banyak kekurangan yang tersimpan di dalam diriku. Target di usia baru ini intinya mengaktualisasikan potensi diri. berusah menjadi diri sendiri, berusaha menjadi lebih seorang pemuda yang bukan hanya peduli diri sendiri tapi peduli pada lingkungan dan bangsa ini. Di usia ini aku berharap akan menjadi seorang Agent Of Change yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemuda di usia produktif. Langkah untuk menggapai itu adalah aku harus membuat bukti nyata bahwa aku mampu menjadi seorang agen perubahan. Yang pastinya memulainya dengan diri sendiri dulu. Semoga tercapai yah….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar