Minggu, 27 Februari 2011

Manajemen Waktu yang Baik

Seorang pakar menajemen waktu tengah berbicara kepada suatu kelas mahasiswa bisnis muda dan ambisius. Untuk menyampaikan suatu pokok pikiran, dia menggunakan ilustrasi yang tak akan pernah mereka lupakan. Sambil berdiri di depan kelompok itu, dia berujar,” ok, waktu untuk kuis”. Dia mengeluarkan sebuah botol bermulut lebar berukuran 1 galon, dan meletakkannya di atas meja didepannya. Lalu dia mengeluarkan kira-kira 12 batu sebasar kepalan tangan dan dengan hati-hati memasukkannya sekaligus ke dalam botol.
Ketika botol itu terisi sampai ke atas dan tidak ada batu lagi yang bisa masuk ke dalamnya, dia bertanya, “apakah botol ini penuh?” setiap orang dalam kelas itu menjawab “ya”.
Kemudian dia bertanya, “benarkah?” dia mengulurkan tangannya ke bawah meja dan mengeluarkan seember kerikil ke dalam botol dan mengocok botol itu, menyebabkan butiran-butiran kerikil bekerja sendiri turun masuk ke dalam sela-sela diantara batu-batu besar itu.
Lalu dia bertanya pada kelompok mahasiswa itu sekali lagi, “apakah botol ini penuh?” saat itu perhatian seluruh kelas terpusat padanya, “mungkin tidak”, jawab salah seorang dari mereka. “bagus !” jawabnya. Dia mengulurkan tangannya ke bawah meja dan mengeluarkan seember pasir. Dia mulai menumpahkan pasirnya ke dalam botol, dan pasir itu memenuhi semua ruang yang tersisisa siantara batu-batu dan kerikil itu. Sekali lagi dia mengajukan pertanyaan: “apakah botol ini penuh?”.
“tidaaaaak!” teriak seluruh kelas. Sekali lagi katanya, “bagus!” lalu dia mengambil sekendi air dan mulai menuangkannya ke dalam sampai botol itu terisi hingga ke tepi mulut botol.
Kemudian dia memandang kelas itu dan bertanya, “Apa maksud dari ilustrasi ini?” seorang mahasiswa yang rajin dan bersemangat mengankat tangan dan katanya, “Mkasudnya adalah, seberapapun penuhnya jadwal anda, jika anda mencoba dengan sungguh-sungguh keras, anda selalu bisa memasukkan beberapa hal ke dalamnya”.
“Bukan”, jawab si pembicara, “bukan itu maksudnya, kebenaran yang diajarkan ilustrasi tadi kepada kita adalah; kalau anda tidak memasukkan batu-batu yang besar lebih dulu, anda tak akan pernah membuat semuanya masuk.”
Apakah “batu-batu besar itu” dalam hidup anda? Proyek yang ingin anda selesaikan? Waktu dengan orang-orang yang anda cintai? Iman anda, pendidikan anda, keuangan anda? Suatu perkara? Mengajar atau menasihati orang lain? Ingatlah untuk memasukkan batu-batu besar itu lebih dulu, atau anda tak akan pernah membuat semuanya masuk.
Maka, nanti malam, atau pagi hari ketika anda merefleksikan cerita pendek ini, tanyakan pada diri anda sendiri pertanyaan ini: apakah “batu-batu besar” itu dalam hidup atau bisnis saya? Lalu masukkan itu lebih dulu ke dalam “botol” anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar