Selasa, 31 Januari 2012

Ruvita ! Eksploitasi atau Matrelialistis


Hidup Layak dan berkelimpahan harta adalah impian semua orang. Tak terkecuali adalah Ruvita, seorang anak yang kabur dari rumah dengan alasan sering dianiaya oleh Ibu kandungnya sendiri. Anak usia 13 tahun itu yang katanya seorang model dan bintang iklan ditemuka di Sorong di rumah keluarga Ibu angkat dari Ruvita yang namanya Maya. Maya ini dikenal Ruvita saat sedang syuting. Anak ini memang cantik, dan memiliki modal besar untuk terjun ke dunia hiuran tanah air. Namun di balik kecantikan Ruvita, secara tidak langsung ia merusak image-nya sendiri di mata masyarakat Indonesia. Mengapa demikian? Karena dengan terang - terangan ia menolak untuk tinggal bersama keluarganya. Ada berbagai macam alasan yang keluar dari mulut anak 13 tahun ini yaitu ia beralasan karena sering di aniaya oleh ibunya, dieksploitasi, tidak di sekolahkan, dan lain-lain. Bagi saya sendiri, yah, wajarlah untuk anak remaja yang masih labil ini mengatakan demikian. Namun, seiring waktu berjalan, bahwa ia lebih memilih untuk tinggal bersama ibu angkatnya daripada ibu kandungnya wanita yang telah merawatnya dari kecil hingga sekarang.


Seiring dengan pemberitaan di media, ternyata ibu angkat Ruvita itu adalah keluarga yang memliki kelimpahan materi. Rumahnya saja berlantai 2, penuh dengan fasilitas - fasilitas yang diimingi oleh semua orang. Bagaimana Ruvita tidak tergoda untuk tinggal di sana? Sedangkan rumahnya sendiri hanya rumah kontrakan yang berlokasi di lorong - lorong sempit, tak ada sofa, tempat tidur yang tipis bukan springbed, dan hanya sebiah kipas angin kecil bukan AC. Nah, jika saya melihat Ruvita ini, alasannya untuk memilih tinggal dengan orang lain sangat jelas, dia itu malu tinggal bersama keluarganya yang secara ekonomi memang tak mampu. Namun, itukah balasan seorang anak kepada ibu yang telah mengandungnya selama 9 bulan?

Bagi saya sendiri, image ruvita di mata masyarakat indonesia telah rusak, jika ia mencoba untuk terjun di dunia hiburan, mungkin karirnya tak akan "secantik" wajahnya. Karena mengapa, ia udah di vonis sebagai anak durhaka. Nah, jika begini adanya, siapakah yang lantas disalahkan ? BAgi saya sendiri, tak ada yang perlu disalahkan dari masalah ini, karena secara usia Ruvita masih dalam perkembangan sebagai remaja. Dan orang yang mampu mengembalikan Ruvita kepada ibunya yaitu Bunda Maya ibu angkat Ruvita. MAya inilah yang menyelesaikan pertikaian antara ibu dan anak ini. Mengapa demikian ? Suatu malam saya menonton talkshow disebuah acara TV swasta di Indonesia, yang menjadi tamunya adalah Ruvita, Ibu ruvita, dan Bunda maya. Saat presenternya bertanya kepda bunda maya "Ibu maya, jadi menurut Anda bagaimana dengan ruvita sendiri?" ia menjawab "saya ingin yang terbaik aja buat Ruvita". Nah, saat bunda maya ditanya lagi dengan pertanyaan lain dia hanya menjawab "Saya cuma ingin yang terbaik untuk ruvita" dan ia melanjutkan "saya tidak mau juga saya dan keluarga dicap sebagai orang ingin merebut ruvita dari keluarganya" LOhh.... tiba - tiba pertanyaan besar muncul dibenak saya, "jika memang Maya ini tak ada niat ingin merebut Ruvita dari keluarganya, Lantas mengapa ia tak memberi nasehat kepada Ruvita untuk kembali kekeluarganya karena jika dilihat ruvita sangat menurut dengan ibu angkatnya itu dan jika ia memang memiliki niat baik, maka harusnya dialah sosok yang bisa menjadi penengah antara Ruvita dan Ibu kandungnya" !

Satu hal lagi menurut saya Ruvita sangat durhaka kepada ibunya, yaitu ia secara terang - terangan mengungkapkan ia dipukul oleh ibunya. Nah, bagi saya sebagai anak wajarlah jika orang tua khususnya ibu memukul anaknya, mungkin karena anaknya berbuat kesalahan, tapi itu bukan karena ia membenci kita, namun karena semua itu pasti demi kebaikan kita. Lagian, kalau cuma dimarahi atau dipukul - pukul dikit gak apalah. Dibanding kesusahan ibu saat mengandung kita, melahirkan kita, membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Nah, satu kata lagi anak usia 13 tahun keluar dari mulutnya "EKSPLOITASI" waaaww... Sungguh anak yang terlalu cepat dewasa mengerti akan makna eksploitasi. Makna eksploitasi itu bagi saya sangat sensitif. Jika dihubungkan dengan kasus Ruvita ini, ia mengatakan ibunya mengeksploitasinya karena selalu disuruh syuting. Loh,, bukannya itu justru baik, ibu mengingatkan anaknya untuk melakukan kewajibannya jika memang ruvita telah memilih untuk masuk di dunia hiburan, bukannya itu sebuah konsekuesi jika ingin serius menekuni karir di dunia hiburab, lantas apa salahnya jika Seorang ibu menyuruh anaknay untuk syuting jika ia lebih menyukai hal tersebut? Lanjut Hal yang diungkapkan lagi oleh Ruvita adalah Ia tak disekolahkan oleh ibunya. Beberapa sumber dimedia cetak dan elektronik mengungkapkan bahwa Ruvita berhenti sekolah karena atas kehendak ia sendiri. Katanya ia lelah dan capek karena syuting dan sekolah kedodoran. Sehingga ia memilih untuk berhenti. NAh,,, Ruvita ternyata ingin bersekolah lagi, namun tidak ingin di sekolah lamanya. Ia ingin bersekolah di sekolah swasta. Padahal,,, kondisi ekonomi keluarga Ruvita hanya sANggup menyekolahkannya di sekolah negeri karena biayanya murah. bayangkan, jika untuk mencari makan dan membayar kontrakan rumah aja sulit, apalagi untuk bersekolah di sekolah swasta yang pembayarannya selangit? bagus juga jika Ruvita serius belajar, jika tidak? Keringat orang tuanya mencari uang untuk membiayainya percuma.

Kemunculan Ruvita di media secara tidak langsung mengungkapkan betapa Harta dan kekayaan saat ini menjadi hal yang diming - imingi. Dan kondisinya pun mendukung, para anggota DPR yang berkelimpahan dan melakukan pemborosan anggaran dengan rpoyek tidak jelasnya itu jua menunjukka kepada kita sebagai masyarakat bahwa mereka memang dasarnya tak peduli dengan rakyat !
dan smoga tak ada lagi Ruvita ruvita yang lai di luar sana dan semoga tak ada ibu yang sepedih Ibu Lili yang hati bagai tersayat pisau saat anaknya lebih memilih orang lain dari pada ia, dan semoga Tak adalagi Bunda Maya yang tega dan hanya diam tak memeberi nasehat kepada Ruvita.

Entah apapun yang kelak mereka (bunda maya dan Ruvita) ungkapkan di media,, sekarang masyarakat sudah mengenal karakter dari kedua orang ini. Banyak persepsi jelak dan stigma yang akan berkembang di masyarakat contohny saja ibu saya sendiri mencap anak ini anak tak diuntung. YAng paling saya harapakan semoga anak - anak indonesia tidka meniru tingkah laku anak itu.

Jadi kesimpulannya, bagi saya Ruvita itu ingin jadi orang kaya !!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar